Misteri Lonceng Berdentang Terungkap
Ungkapan "Untuk siapa lonceng berdentang" berasal dari Meditation XVII karya John Donne dalam Devotions Upon Emergent Occasions (1623). Ungkapan ini mencerminkan keterkaitan manusia, menekankan bahwa kematian atau penderitaan seseorang memengaruhi semua orang. Donne menulis, "Tidak ada seorang pun yang merupakan pulau, yang utuh dan berdiri sendiri; setiap orang adalah sepotong benua, sepotong daratan... Kematian siapa pun meringankan diriku, karena aku terlibat dalam umat manusia, dan karenanya jangan pernah bertanya untuk siapa lonceng berdentang; ia berdentang untukmu." "Lonceng" mengacu pada lonceng kematian, melambangkan kematian dan pengalaman manusia bersama.
Ungkapan ini semakin terkenal melalui novel Ernest Hemingway tahun 1940, Untuk Siapa Lonceng Berdentang. Berlatar Perang Sipil Spanyol, novel ini mengikuti Robert Jordan, seorang warga Amerika yang berjuang bersama Loyalis antifasis. Judul ini menggarisbawahi tema solidaritas dan pengorbanan, sejajar dengan renungan Donne tentang tanggung jawab manusia secara kolektif. Hemingway menggunakannya untuk mengeksplorasi kewajiban moral untuk menghadapi fasisme dan ketidakadilan.
Dalam kedua konteksnya—renungan Donne dan novel Hemingway—ungkapan ini menggarisbawahi gagasan bahwa tindakan dan nasib individu tidak dapat dipisahkan dari komunitas manusia yang lebih luas.